Pendampingan Computational Thinking di SD Islam De Green Camp

0
945

Tanjungpinang – Fakultas Teknik Univeristas Maritim Raja Ali Haji sebagai salah satu Koordinator Wilayah Bebras Challenge 2019 Tanjungpinang dan Bintan,  selenggarakan Pendampingan dan Pembinaan Computational Thinking  Selasa (5/11/2019). Kegiatan ini mendukung agenda tahunan Bebras Challenge yang telah dilaksanakan dari tahun 2017. Pelaksana kegiatan adalah civitas dosen, staf dan mahasiswa Jurusan Informatika Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Koordinator kegiatan Nurul Hayaty, mengatakan setidaknya ada beberapa sekolah di kota Tanjungpinang dan Bintan ikut berpartisipasi  untuk mengikuti kegiatan ini. Salah satunya SD Islam De Green Camp Tanjungpinang “Antusiasme Siswa-Siswa terlihat dari semangatnya Siswa-Siswa mengikuti kegiatan tersebut” ujarnya.

Selama mengikuti pendampingan, siswa-siswi SD De Green Camp memiliki semangat dan antusiasme yang luar biasa. Semua soal yang di bahas, tidak ragu untuk mereka jawab. Tentu saja hal ini menjadi salah satu semangat positif yang diharapkan dapat membentuk karakter yang berfikir kritis, sportif, dan kemampuan problem solving yang baik.

Semangat siswa-siswi dalam menjawab soal
Antusiasme siswa

Bebras merupakan tantangan yang bisa diikuti oleh siswa mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA. Tantangan Bebras akan diselenggarakan secara online dan serentak di seluruh Indonesia pada pekan Bebras, dimana siswa dapat menyelesaikan tugas dan soal-soal yang menarik dan tidak monoton untuk merangsang daya pikir mereka. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa mendapatkan pengalaman dan mengembangkan kemampuan berfikir secara komputasional serta mengedukasi problem solving.

Kegiatan ini dimanfaatkan untuk tiga tujuan antara lain memberikan Pendampingan Bebras Challenge 2019  kepada Sekolah-Sekolah dan Pembinaan Computational Thinking oleh civitas dosen, staf dan mahasiswa Informatika UMRAH, Sementara tujuan ketiga adalah kegiatan Bebras Challenge 2019.

Kegiatan Bebras Challenge akan diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 11-16 November 2019 mendatang. Sekolah dapat memilih satu hari dari tanggal tersebut dengan mengikuti jam yang sudah ditetapkan. Diharapkan dari kegiatan ini, jumlah siswa yang mengikuti Bebras Challenge meningkat dari tahun lalu.

Tentang Bebras

Secara harfiah, “Bebras” adalah kata dalam bahasa Lithuania, yang berarti “berang-berang” dalam bahasa Indonesia. Prof. Valentina Dagiene dari Universitas Vilnius, Lithuania adalah yang mencetuskan gagasan Bebras Computational Thinking Challenge, yang saat ini diikuti oleh kurang lebih 50 negara di dunia.

Bebras adalah sebuah inisiatif internasional yang tujuannya adalah untuk mempromosikan Computational Thinking (Berpikir dengan landasan Komputasi atau Informatika), di kalangan guru dan murid mulai kelas 3 SD, serta untuk masyarakat luas.

Selama Kompetisi, siswa harus memberikan solusi untuk persoalan yang disebut “Soal Bebras”. Soal-soal yang bertema komputasi/informatika ini dirancang semenarik mungkin, dan seharusnya dapat dijawab oleh siswa tanpa pengetahuan sebelumnya tentang komputasi atau informatika. Setiap soal Bebras mengandung aspek komputasi atau informatika dan dimaksudkan untuk menguji bakat peserta untuk berpikir komputasi atau informatika. Untuk menjawab soal-soal Bebras, secara alamiah, siswa dituntut untuk berpikir terkait dengan informasi, struktur diskrit, komputasi, pengolahan data, serta harus menggunakan konsep algoritmik. (elmi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here